GKR Hemas Puji Inovasi Energi Biogas di Sentra Tahu Kepek, Bisa Jadi Contoh Nasional!

PEMERINTAHAN264 Dilihat

SiaranNusantara, Gunungkidul — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), GKR Hemas, menyampaikan apresiasi terhadap berbagai upaya pemberdayaan masyarakat desa dalam kegiatan Sapa Aruh Masyarakat Kabupaten Gunungkidul, yang digelar di Kalurahan Kepek, Wonosari, pada hari Kamis, tanggal 24 Juli 2025.

Dalam kunjungan resesnya, GKR Hemas menekankan tentang pentingnya pembangunan berbasis komunitas, dengan fokus pada tiga isu utama, yakni pencegahan stunting, pengembangan energi terbarukan, dan penguatan UMKM.

“Kepek adalah contoh nyata bagaimana tantangan dan potensi dapat berjalan beriringan. Desa bisa menjadi pusat inovasi dan pemberdayaan, jika didukung dengan kebijakan yang tepat dan kolaboratif.” ujarnya di Balai Padukuhan Trimulyo Kepek.

Sentra Tahu Kepek Jadi Inspirasi Energi Terbarukan

Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke Sentra Industri Tahu Kalurahan Kepek, di mana GKR Hemas meninjau langsung inisiatif warga mengolah limbah produksi tahu menjadi energi biogas, melalui bio digester yang dibangun secara gotong royong bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan mitra terkait.

“Inovasi ini luar biasa. Sentra Tahu Kepek bukan hanya memproduksi pangan lokal yang sehat, tetapi juga menghasilkan energi ramah lingkungan. Ke depan, perlu diperkuat branding, inovasi produk, dan hilirisasi agar nilai jualnya meningkat.” kata GKR Hemas.

Dalam dialog penyerapan aspirasi masyarakat, GKR Hemas menyoroti bahwa potensi lokal di Gunungkidul dapat menjadi solusi untuk mengatasi stunting.

“Gunungkidul punya sumber daya alam yang melimpah, dan masyarakat yang kompak. Ini modal utama untuk menekan angka stunting, dan menciptakan generasi sehat dan kuat.” tegasnya.

GKR Hemas juga menyerap aspirasi dari pelaku UMKM, pengrajin, hingga kader Posyandu yang hadir dalam forum. Ia menekankan tentang perlunya intervensi berbasis UMKM pangan sehat, sebagai salah satu strategi pencegahan stunting.

Sebagai pimpinan Komite I DPD RI, GKR Hemas menegaskan bahwa pembangunan desa tidak bisa dilakukan secara sektoral. Kolaborasi lintas sektor, dari pusat hingga desa, diperlukan agar program pemberdayaan berjalan efektif dan berkelanjutan.

Siaran Lainnya :  DPRD Muba Tetapkan Rencana Kerja Tahun 2025

“Kita perlu mencari referensi dan studi banding untuk pengembangan produk tahu yang inovatif. Di saat yang sama, perlu komitmen bersama untuk memperluas pemanfaatan energi biogas, sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak masyarakat.” pungkasnya. (skb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *